SANTUN PROTOKOLER DAN BAHASA PROTOKOLER
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LatarBelakang
Setiap
institusi baik pemerintah maupun swasta pastiakan menyelenggarakan
acara baik yang bersifat resmi maupun tidak resmi (hiburan). Sering kita menyaksikan penyelenggaraan acara yang berjalan lancar, tertib,
khidmat, menarik, tetapi
tidak kurang juga kita menyaksikan
penyelenggaraan acara yang berjalan kacau dan
mengecewakan
peserta acara.
Terkait dengan acara
resmi, pada umumnya dibedakan
dua jenis yaitu acara resmi kenegaraaan
seperti upacara penerimaan
duta besar, jamuan makan malam kenegaraan.
Selain
itu, ada juga acara resminon kenegaraan
seperti upacara pelantikan
dan serah
terima
jabatan,upacara
penandatanganan naskah
kerjasama,
upacara peresmian
gedung baru,
upacara pembukaan seminar, upacara wisuda,upacara pengukuhan
guru besar, dan lain
- lain. Agar penyelenggaraan acara tersebut dapat berjalan seperti seharusnya, pelaksana kegiatan harus
memahami tentang protokoler dan pembawa acara.
Protokol menurut
Buku Pedoman
Protokol Negara (2005),
diartikan sebagai serangkaian aturan-aturan keupacaraan dalam segala kegiatan resmi yang diatur secara tertulis
maupun
dipraktekkan,yang meliputi bentuk-bentuk
penghormatan terhadap negara, jabatan
kepala negara, atau jabatan menteri yang lazim dijumpai
dalam kegiatan antar
bangsa.
Sementara Satrio Wuryanto
(1992) memberikan pengertian protokol adalah
orang atau pejabat dengan
segala tugasnya maupun segala aktivitas yang bersifat
resmi atau kenegaraan tertentu.
Dari pengertian diatas,
dapat
disimpulkan
bahwa protokol berisi
pedoman atau tata cara kegiatan,
dan semua hal yang mengatur
pelaksanaan kegiatan resmi disebut protokoler.
Diharapkan dengan
adanya pedoman atau
tatacara tersebut, dapat ikut
menentukan terciptanya suasana yang mempengaruhi
keberhasilan suatu
acara, menciptakan tatapergaulan
yang mendekatkan
satu sama lain, terselenggaranya upacara yang khidmat, tertib, teratur&
lancar dan terciptanya pemberian perlindungan.
1.2 RumusanMasalah
1. Bagaimana
santun dalam protokoler ?
2. Bagaimana
bahasa protokoler ?
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini
adalah untuk mengetahui santun dan bahasa yang digunakan oleh seorang
protokoler. Sehingga, kita dapat mengetahui dan belajar menjadi protokoler yang
baik.
BAB II
ISI
2.1 Santun Protokoler
Aturan protokoler tidak
terlepas dari etika pergaulan
umum, yang mengatur hubungan manusia. Etika pergaulan didefiniskan sebagai
ketentuan
sopan santun dalam
bergaul.
Sopan
santun disatu tempat/negara kadang berbeda dengan
di tempat/negara lain. Jadi selain mengetahui etika pergaulan, disarankan untuk menggunakan
perasaan
sehingga orang merasa
senang dalam segala suasana dan keadaan.
Dengan demikian,
terdapat unsur-unsur
dalam protokol,yaitu:
1. Tata cara
Acara/upacara harus dilakukan dengan khidmad dan tertib,
menurut aturan dan adat yang sudah tetap dan
harus ditaati.
2. Tata karma
Diperlukan kata-kata yang baik dan tepat
menurut tinggi-rendahnya derajat pejabat, disesuaikan dengan peristiwanya.
3. Aturan
Acara/Upacara terikat
pada
rumus-rumus tertentu yang sudah tetap
(seating
arrangement, tatatempat, perlakuan terhadap
bendera/lagu
kebangsaan,
lambang negara).
Karena
tugas protokol tidak mudah, maka sebaiknya dalam memilih petugas protokol perlu
dipilih orang yang memiliki persyaratan sebagai berikut:
1. Pengetahuan
dan pengalaman luas terutama dalam hubungan antar manusia.
2. Bermental
kuat dan berkepribadian tangguh.
3. Terampil
dan cekatan untuk menguasai situasi.
4. Mampu
mengambil keputusan dengan cepat dan cermat.
5. Sangat
peka terhadap setiap permasalahan yang timbul.
6. Sangat
memahami perasaan orang lain.
7. Pandai membawa diri dan
selalu mawas diri.
8. Penampilan
menarik.
9. Berbahasa dengan tekanan yang baik.
Syarat-syarat tersebut diperlukan
karena banyak tantangan yang akan dihadapi
protokoler yaitu: berhadapan
dengan tamu-tamu terhormat, senior ribuan orang, berhadapan
dengan
panitia yang tidak
berpengalaman, ada banyak hal yang tidak terduga dapat terjadi
saat
acara berlangsung, butuh kecekatan,
naluri antisipatif dan
spontanitas yang tinggi
untuk mengatasi
keadaan, ketelitian dan kecermatan sangat penting,
misalnya berkaitan dengan
nama, pangkat, jabatan, gelar sarjana, dan sebagainya dan jangan salah
menyebutkan
dan
hal-hal tidak
terduga sering kali membuat
kita tidak sabar dan emosi.
2.2 Bahasa Protokoler
Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan oleh protokoler mengenai bahasa yaitu: vokal yang baik menyangkut
tekanan, intonasi, pelafalan, intensitas dan kecepatan,
kosakata yang relevan
dan
aktual, tatabahasa yang baik dan benar.
Hal lain yang perlu
diperhatikan adalah:
·
Mempergunakan
bahasa yang sesuai dengan
tingkat
kemampuan pendengarnya.
·
Padat dan berisi namun
kaya dengan
improvisasi yang sesuai.
·
Tidak monoton secara kualitas
maupun kuantitas.
·
Pandai bervariasi dengan mempergunakan berbagai bahasa sesuai dengan heterogenitas penonton.
·
Tidak banyak mengulas penampilan pengisi acara.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Untuk menjadi protokoler ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dan dipahami. Aturan protokoler tidak
terlepas dari etika pergaulan
umum, yang mengatur hubungan manusia. Dan untuk menjadi protokoler ada
persyaratan yang harus dipenuhi. Syarat-syarat
tersebut diperlukan karena
banyak
tantangan yang akan dihadapi
protokoler. Juga ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan
oleh protokoler mengenai
bahasa yaitu:
vokal yang baik menyangkut
tekanan, intonasi, pelafalan, intensitas dan kecepatan,
kosakata yang relevan
dan
aktual, tatabahasa yang baik dan benar.
3.2 Saran
Dengan mengacu pada isi makalah tersebut, kita bisa memilih orang
untuk menjadi protokoler yang baik, dan belajar bagaimana cara menjadi
protokoler yang baik dan benar. Seorang protokoler akan lebih baik jika
memiliki wawasan yang luas.
DAFTAR PUSTAKA
Wiyanto, Asul dan Prima K.Astuti.
2004. Terampil Membawa Acara.
Jakarta:Grasindo.
Wuryanto, Satrio. 1992. Pengetahuan tentang Protokoler di Indonesia.
Yogyakarta: Liberty.
____2011.
Pemahaman Protokoler dan Pembawa Acara.
(http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Pemahaman%20Protokoler%20dan%20Pembawa%20Acara.pdf).
Diakses
pada 18 April 2016 pukul 07:41 WIB.
0 komentar:
Posting Komentar