Orange Spinning Frozen Snowflake

Cari Blog Ini

Minggu, 15 Mei 2016

SANTUN PROTOKOLER DAN BAHASA PROTOKOLER, GIMANA YA?



SANTUN PROTOKOLER DAN BAHASA PROTOKOLER
BAB I

PENDAHULUAN


1.1 LatarBelakang
Setiap institusi baik pemerintah maupun swasta pastiakan menyelenggarakan acara baik yang bersifat resmi maupun tidak resmi (hiburan). Sering kita menyaksikan penyelenggaraan acara yang berjalan lancar, tertib, khidmat, menarik, tetapi tidak kurang juga kita menyaksikan penyelenggaraan acara yang berjalan kacau dan mengecewakan peserta acara.
Terkait dengan acara resmi,  pada umumnya dibedakan dua jenis yaitu acara resmi kenegaraaan seperti upacara penerimaan duta besar, jamuan makan malam kenegaraan. Selain itu, ada juga acara resminon kenegaraan seperti upacara pelantikan dan serah terima jabatan,upacara penandatanganan naskah kerjasama, upacara peresmian gedung baru, upacara pembukaan seminar, upacara wisuda,upacara pengukuhan guru besar, dan lain - lain.  Agar penyelenggaraan acara tersebut dapat berjalan seperti seharusnya, pelaksana kegiatan harus memahami tentang protokoler dan pembawa acara.
Protokol menurut Buku Pedoman Protokol Negara (2005), diartikan sebagai serangkaian aturan-aturan keupacaraan dalam segala kegiatan resmi yang diatur secara tertulis maupun dipraktekkan,yang meliputi bentuk-bentuk penghormatan terhadap negara, jabatan kepala negara, atau jabatan menteri yang lazim dijumpai dalam kegiatan antar bangsa. Sementara Satrio Wuryanto (1992) memberikan pengertian protokol adalah orang  atau pejabat dengan segala tugasnya maupun segala aktivitas yang bersifat resmi atau kenegaraan tertentu.
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa protokol berisi pedoman atau tata cara kegiatan, dan semua hal yang mengatur pelaksanaan kegiatan resmi disebut protokoler. Diharapkan dengan adanya pedoman atau tatacara tersebut, dapat ikut menentukan terciptanya suasana yang mempengaruhi keberhasilan suatu acara, menciptakan tatapergaulan yang mendekatkan satu sama lain, terselenggaranya upacara yang khidmat, tertib, teratur& lancar dan terciptanya pemberian perlindungan.

1.2 RumusanMasalah
1.      Bagaimana santun dalam protokoler ?
2.      Bagaimana bahasa protokoler ?
3.      Apa saja syarat menjadi protokoler?

1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui santun dan bahasa yang digunakan oleh seorang protokoler. Sehingga, kita dapat mengetahui dan belajar menjadi protokoler yang baik.


BAB II

 ISI


2.1 Santun Protokoler
Aturan protokoler tidak terlepas dari etika pergaulan umum, yang mengatur hubungan manusia. Etika pergaulan didefiniskan sebagai ketentuan sopan santun dalam bergaul. Sopan santun disatu tempat/negara kadang berbeda dengan di tempat/negara lain. Jadi selain mengetahui etika pergaulan, disarankan untuk menggunakan perasaan sehingga orang merasa senang dalam segala suasana dan keadaan.
Dengan demikian,  terdapat unsur-unsur dalam protokol,yaitu:
1.      Tata cara
Acara/upacara harus dilakukan dengan khidmad dan tertib, menurut aturan dan adat yang sudah tetap dan harus ditaati.
2.      Tata karma
Diperlukan kata-kata yang baik dan tepat menurut tinggi-rendahnya derajat pejabat, disesuaikan dengan peristiwanya.
3.      Aturan
Acara/Upacara terikat pada rumus-rumus tertentu yang sudah tetap (seating arrangement, tatatempat, perlakuan terhadap bendera/lagu kebangsaan, lambang negara).
Karena tugas protokol tidak mudah, maka sebaiknya dalam memilih petugas protokol perlu dipilih orang yang memiliki persyaratan sebagai berikut:
1.      Pengetahuan dan pengalaman luas terutama dalam hubungan antar manusia.
2.      Bermental kuat dan berkepribadian tangguh.
3.      Terampil dan cekatan untuk menguasai situasi.
4.      Mampu mengambil keputusan dengan cepat dan cermat.
5.      Sangat peka terhadap setiap permasalahan yang timbul.
6.      Sangat memahami perasaan orang lain.
7.      Pandai membawa diri dan selalu mawas diri.
8.      Penampilan menarik.
9.      Berbahasa dengan tekanan yang baik.
Syarat-syarat tersebut diperlukan karena banyak tantangan yang akan dihadapi protokoler yaitu: berhadapan dengan tamu-tamu terhormat, senior ribuan orang,  berhadapan dengan panitia yang tidak berpengalaman, ada banyak hal yang tidak terduga dapat terjadi saat acara berlangsung, butuh kecekatan, naluri antisipatif dan spontanitas yang tinggi untuk mengatasi keadaan, ketelitian dan kecermatan sangat penting, misalnya berkaitan dengan nama, pangkat, jabatan, gelar sarjana, dan sebagainya dan jangan salah menyebutkan dan hal-hal tidak terduga sering kali membuat kita tidak sabar dan emosi.

2.2 Bahasa Protokoler
Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan oleh protokoler mengenai bahasa yaitu: vokal yang baik menyangkut tekanan, intonasi, pelafalan, intensitas dan kecepatan, kosakata yang relevan dan aktual, tatabahasa yang baik dan benar. 
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah:
·         Mempergunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kemampuan pendengarnya.
·         Padat dan berisi namun kaya dengan improvisasi yang sesuai.
·         Tidak monoton secara kualitas maupun kuantitas.
·         Pandai bervariasi dengan mempergunakan berbagai bahasa sesuai dengan heterogenitas penonton.
·         Tidak banyak mengulas penampilan pengisi acara.


BAB III

PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Untuk menjadi protokoler ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan dipahami. Aturan protokoler tidak terlepas dari etika pergaulan umum, yang mengatur hubungan manusia. Dan untuk menjadi protokoler ada persyaratan yang harus dipenuhi. Syarat-syarat tersebut diperlukan karena banyak tantangan yang akan dihadapi protokoler. Juga ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan oleh protokoler mengenai bahasa yaitu: vokal yang baik menyangkut tekanan, intonasi, pelafalan, intensitas dan  kecepatan, kosakata yang relevan dan aktual, tatabahasa yang baik dan benar.

3.2 Saran
Dengan mengacu pada isi makalah tersebut, kita bisa memilih orang untuk menjadi protokoler yang baik, dan belajar bagaimana cara menjadi protokoler yang baik dan benar. Seorang protokoler akan lebih baik jika memiliki wawasan yang luas.


DAFTAR PUSTAKA


Wiyanto, Asul dan Prima K.Astuti. 2004. Terampil Membawa Acara. Jakarta:Grasindo.
Wuryanto, Satrio. 1992. Pengetahuan tentang Protokoler di Indonesia. Yogyakarta: Liberty.
____2011. Pemahaman Protokoler dan Pembawa Acara. (http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Pemahaman%20Protokoler%20dan%20Pembawa%20Acara.pdf). Diakses pada 18 April 2016 pukul 07:41 WIB.



0 komentar:

Posting Komentar