SINOPSIS NOVEL LASKAR PELANGI
Anggota
Laskar Pelangi
Ikal : Tokoh 'aku' dalam cerita ini. Ikal yang selalu menjadi peringkat kedua memiliki teman sebangku bernama Lintang, yang merupakan anak terpintar dalam Laskar Pelangi. Ia berminat pada sastra, terlihat dari kesehariannya yang senang menulis puisi. Ia menyukai A Ling, sepupu dari A Kiong, yang ditemuinya pertama kali di sebuah toko kelontong bernama Toko Sinar Harapan. Pada akhirnya hubungan mereka berdua terpaksa berakhir oleh jarak akibat kepergian A Ling ke Jakarta untuk menemani bibinya.
Lintang : Teman sebangku Ikal yang luar biasa jenius.
Ayahnya bekerja sebagai nelayan miskin yang tidak memiliki perahu dan harus
menanggung kehidupan 14 jiwa anggota keluarga. Lintang telah menunjukkan minat
besar untuk bersekolah semenjak hari pertama berada di sekolah. Ia selalu aktif
didalam kelas dan memiliki cita-cita sebagai ahli matematika. Sekalipun ia luar
biasa pintar, pria kecil berambut merah ikal ini pernah salah membawa peralatan
sekolahnya. Cita-citanya terpaksa ditinggalkan agar ia dapat bekerja untuk
membiayai kebutuhan hidup keluarganya semenjak ayahnya meninggal.
Sahara : Satu-satunya gadis dalam anggota Laskar Pelangi.
Sahara adalah gadis keras kepala berpendirian kuat yang sangat patuh kepada
agama. Ia adalah gadis yang ramah dan pandai, ia baik kepada siapa saja kecuali
pada A Kiong yang semenjak mereka masuk sekolah sudah ia basahi dengan air
dalam termosnya.
Mahar : Pria tampan bertubuh kurus ini memiliki bakat dan
minat besar pada seni. Pertama kali diketahui ketika tanpa sengaja Bu Muslimah
menunjuknya untuk bernyanyi di depan kelas saat pelajaran seni suara. Pria yang
menyenangi okultisme ini sering dipojokkan teman-temannya. Ketika dewasa, Mahar
sempat menganggur menunggu nasib menyapanya karena tak bisa ke manapun lantaran
ibunya yang sakit-sakitan. Akan tetapi, nasib baik menyapanya dan ia diajak
petinggi untuk membuat dokumentasi permainan anak tradisional setelah membaca
artikel yang ia tulis di sebuah majalah, dan akhirnya ia berhasil meluncurkan
sebuah novel tentang persahabatan.
A Kiong : Anak Hokian. Keturunan Tionghoa ini adalah
pengikut sejati Mahar sejak kelas satu. Baginya Mahar adalah suhunya yang
agung. Kendatipun pria kecil ini berwajah buruk rupa, ia memiliki rasa
persahabatan yang tinggi dan baik hati, serta suka menolong pada siapapun
kecuali Sahara. Namun, meski mereka selalu bertengkar, ternyata mereka berdua
saling mencintai satu sama lain.
Syahdan : Anak nelayan yang ceria ini tak pernah menonjol.
Kalau ada apa-apa dia pasti yang paling tidak diperhatikan. Misalnya ketika
bermain sandiwara, Syahdan hanya kedapatan jadi tukang kipas putri dan itupun
masih banyak kesalahannya. Syahdan adalah saksi cinta pertama Ikal, ia dan Ikal
bertugas membeli kapur di Toko Sinar Harapan semenjak Ikal jatuh cinta pada A
Ling. Syahdan ternyata memiliki cita-cita yang tidak pernah terbayang oleh
Laskar Pelangi lainnya yaitu menjadi aktor. Dengan bekerja keras pada akhirnya
dia menjadi aktor sungguhan meski hanya mendapatkan peran kecil seperti tuyul
atau jin... Setelah bosan, ia pergi dan kursus komputer. Setelah itu ia berhasil
menjadi network designer.
Kucai : Ketua kelas sepanjang generasi sekolah Laskar
Pelangi. Ia menderita rabun jauh karena kurang gizi dan penglihatannya
melenceng 20 derajat, sehingga jika ia menatap marah ke arah Borek, maka akan
terlihat ia sedang memperhatikan Trapani. Laki-laki ini sejak kecil terlihat
bisa menjadi politikus dan akhirnya diwujudkan ketika ia dewasa menjadi ketua
fraksi di DPRD Belitong.
Borek : Pria besar maniak otot. Borek selalu menjaga
citranya sebagai laki-laki macho. Ketika dewasa ia menjadi kuli di toko milik A
Kiong dan Sahara.
Trapani : Pria tampan yang pandai dan baik hati ini sangat
mencintai ibunya. Apapun yang ia lakukan harus selalu didampingi ibunya,
seperti misalnya ketika mereka akan tampil sebagai band yang dikomando oleh
Mahar, ia tidak mau tampil jika tak ditonton ibunya. Cowok yang bercita-cita
menjadi guru ini akhirnya berakhir di rumah sakit jiwa karena ketergantungannya
terhadap ibunya.
Harun : Pria yang memiliki keterbelakangan mental ini
memulai sekolah dasar ketika ia berumur 15 tahun. Laki-laki jenaka ini
senantiasa bercerita tentang kucingnya yang berbelang tiga dan melahirkan tiga
anak yang masing-masing berbelang tiga pada tanggal tiga kepada Sahara dan
senang sekali menanyakan kapan libur lebaran pada Bu Muslimah. Ia menyetor 3
buah botol kecap ketika disuruh mengumpulkan karya seni kelas enam.
Tokoh-tokoh Lain Dalam Novel Laskar Pelangi
Bu Muslimah : Bernama lengkap N.A. Muslimah Hafsari Hamid
binti K.A. Abdul Hamid. Dia adalah Ibunda Guru bagi Laskar Pelangi. Wanita
lembut ini adalah pengajar pertama Laskar Pelangi dan merupakan guru yang
paling berharga bagi mereka.
Pak Harfan : Nama lengkap K.A. Harfan Efendy Noor bin K.A.
Fadillah Zein Noor. Kepala sekolah dari sekolah Muhammadiyah. Ia adalah orang
yang sangat baik hati dan penyabar meski murid-murid awalnya takut melihatnya.
Flo : Bernama asli adalah Floriana, seorang anak tomboi yang
berasal dari keluarga kaya. Dia merupakan murid pindahan dari sekolah PN yang
kaya dan sekaligus tokoh terakhir yang muncul sebagai bagian dari laskar
pelangi. Awal pertama kali masuk sekolah, ia sempat membuat kekacauan dengan
mengambil alih tempat duduk Trapani sehingga Trapani yang malang terpaksa
tergusur. Ia melakukannya dengan alasan ingin duduk di sebelah Mahar dan tak
mau didebat.
A Ling : Cinta pertama Ikal yang merupakan saudara sepupu A Kiong. A Ling yang cantik dan tegas ini terpaksa berpisah dengan Ikal karena harus menemani bibinya yang tinggal sendiri.
Sinopsis
Mereka bersekolah dan belajar pada
kelas yang sama dari kelas 1 SD sampai kelas 3 SMP. Pada bagian-bagian akhir
cerita, anggota Laskar Pelangi bertambah satu anak perempuan yang bernama Flo,
seorang murid pindahan. Keterbatasan yang ada tidak membuat mereka putus asa,
tetapi malah membuat mereka terpacu untuk dapat melakukan sesuatu yang lebih
baik.
Cerita terjadi di desa Gantung,
Belitung Timur. Dimulai ketika sekolah Muhammadiyah terancam akan dibubarkan
oleh Depdikbud Sumsel jikalau tidak mencapai siswa baru sejumlah 10 anak.
Ketika itu baru 9 anak yang menghadiri upacara pembukaan, akan tetapi tepat
ketika Pak Harfan, sang kepala sekolah, hendak berpidato menutup sekolah, Harun
dan ibunya datang untuk mendaftarkan diri di sekolah kecil itu.
Dari sanalah dimulai cerita mereka.
Mulai dari penempatan tempat duduk, pertemuan mereka dengan Pak Harfan,
perkenalan mereka yang luar biasa di mana A Kiong yang malah cengar-cengir
ketika ditanyakan namanya oleh guru mereka, Bu Mus. Kejadian bodoh yang
dilakukan oleh Borek, pemilihan ketua kelas yang diprotes keras oleh Kucai,
kejadian ditemukannya bakat luar biasa Mahar, pengalaman cinta pertama Ikal,
sampai pertaruhan nyawa Lintang yang mengayuh sepeda 80 km pulang pergi dari
rumahnya ke sekolah.
Mereka, Laskar Pelangi - nama yang
diberikan Bu Muslimah akan kesenangan mereka terhadap pelangi - pun sempat
mengharumkan nama sekolah dengan berbagai cara. Misalnya pembalasan dendam
Mahar yang selalu dipojokkan kawan-kawannya karena kesenangannya pada okultisme
yang membuahkan kemenangan manis pada karnaval 17 Agustus, dan kejeniusan luar
biasa Lintang yang menantang dan mengalahkan Drs. Zulfikar, guru sekolah kaya
PN yang berijazah dan terkenal, dan memenangkan lomba cerdas cermat. Laskar
Pelangi mengarungi hari-hari menyenangkan, tertawa dan menangis bersama. Kisah
sepuluh kawanan ini berakhir dengan kematian ayah Lintang yang memaksa Einstein
cilik itu putus sekolah dengan sangat mengharukan, dan dilanjutkan dengan
kejadian 12 tahun kemudian di mana Ikal yang berjuang di luar pulau Belitong
kembali ke kampungnya